Pasca Pandemi – Indonesia Open plus Kejuaraan Yunior WKOSI

Euforia Pasca Pandemi
Dua tahun tak ada kejuaraan perguruan di tingkat nasional bahkan di tingkat daerah karena pandemi Covid, sepanjang 2020 – 2021. Rutinitas tahunan dihentikan, dan terhenti begitu saja. Semua memaklumi, dan bersyukur bahwa Indonesia secara umum relatif berhasil melaluinya. Semua pihak terkena dampak pembatasan, demikian juga perguruan kita WKO Shinkyokushinkai Indonesia.

Masa pelonggaran pun datang, walau masih dalam bayang-bayang ancaman virus yang terus bermutasi ini di berbagai wilayah global dan lokal. Saat itu di bulan Juni 2022 kita menggebrak dengan kegiatan besar nasional Indonesia Open ke-23 dan Festival Shinkyokushinkan ke-1 di Cilodong Jawa Barat.

Ada suasana euforia yang sangat tebal menggema di Aula Kartika milik TNI AD tersebut. Bukan hanya oleh peserta tanding dan official, tapi juga orangtua dan handai taulan tumpah ruah yg makin meramaikan suasana di awal kebangkitan pasca pandemi global tersebut

Betapa ramainya, dengan peserta tanding lebih dari 200 orang! Semua terhenyak dan tersadarkan lagi bahwa kita masih hidup sebagai komunitas perguruan yang cukup besar dan solid, di tengah duka atas beberapa anggota kita yg menjadi korban pandemi.

“Setahun kemudian, 2023, sejarah baru kita torehkan kembali karena berhasil menggelar kejuaraan dengan peserta 300 lebih, dengan 3 matras.” Menurut perawi sejarah aliran Kyokushin, Sp Eko Nugroho, fakta ini merupakan kejuaraan aliran Kyokushin terbesar yg pernah diadakan di Indonesia.

Hal ini menjadi hal yang sangat bermakna lagi bila mengingat semua urusan penyelenggaraan dikelola dan dibiayai secara mandiri dan independen oleh organisasi perguruan sendiri. Bandingkan kegiatan-kegiatan pembinaan olahraga lainnya yang dibiayai melalui anggaran belanja pemerintah. Apapun soalnya, hal ini tentu menjadi refleksi kritis bagi semua pihak, yang peduli dengan tata kelola demi pembinaan fisik mental spiritual kader yang sehat jiwa raga demi ibu pertiwi dan tumpah darah segenap bangsa dan warga negara Indonesia tercinta.

Lokasi kegiatan makin menambah makna kebesaran acara ini, yakni di Sport Hall Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, yg merupakan perguruan tinggi negeri rujukan pendidikan keguruan nasional.

Tahun 2024: Penurunan Peserta
Data menunjukkan membludaknya peserta tahun 2022 dan 2023, bukan sekedar efek euforia menyambut pelonggaran setelah dua tahunan pembatasan karena pandemi tersebut. Namun mereka yang paling banyak hadir adalah kategoriyunior, 10 – 16 tahun.

Sementara kelas umur dewasa (17 tahun keatas) untuk sebuah kejuaraan nasional terbuka, termasuk biasa saja alias rata-rata masih tergolong tidak banyak, yakni hanya mencapai antara 70 – 100 peserta.

Dalam diskusi di grup terbatas Keluarga Besar Sabuk Hitam WKOSI, salah satu diangkat faktor finansial ekonomi yang belum baik-baik saja pasca pandemi ini, yang menjadi penyebab penurunan partisipasi dan keikut sertaan. Selain beberapafaktor internal eksternal perguruan juga. Dan diskusinya panjang lebar yang kiranya hanya makin memperkuat rasa soliditas dan solidaritas sesama anggota keluarga perguruan.

“Saya tahu peserta untuk Indonesia Open akan semakin sulit didapat sementara peserta Yunior semakin banyak, bahkan membludak seperti tahun 2023 dan 2022.” Demikian Shihan J. B. Sujoto, Ketua Dewan Guru, dalam sambutannya. Hal ini diungkapkannya terkait dengan nama kegiatan The 25th Indonesia Open yang ditambahi The 1st Junior Championship dan fakta menurunnya kepesertaan dewasa.

Poin tersebut sudah terungkap juga dalam kata sambutannya tertulis tahun lalu dalam buku acara Indonesia Open ke-24 dan Festival Shinkyokushin ke-2, yakni antisipasi melibatkan kelompok Yunior (15 -16 tahun), yang menjadi peralihan paling dekat kader karateka untuk mengikuti kejuaraan sekelas Indonesia Open yang memang diadakan untuk filter kekejuaraan tingkat Asia dan tingkat Dunia.

Shihan J.B. Sujoto sudah memprediksi di tahun lalu bahwa tetap akan ada penurunan kepesertaan kelas dewasa di kejuaraan terbuka tahun 2024 ini. Karena itu memang tetap ikutkan kategori Yunior umur 15 – 16 tahun supaya kegiatan kejuaraan itu masih cukup peserta. Dan kategori 10 – 14 tahun hendak dibatasi keikut sertaan supaya lebih fokus.

Kejuaraan Yunior Pertama
Berbeda dengan 2 tahun sebelumnya yang untuk kategori yunior memakai istilah “festival”, kali ini justru lain. Dan untuk pertama kali kejuaraan Indonesia Terbuka ditambahi Kejuaraan Yunior, seperti nampak dalam nama kegiatan di Semarang: The 25th Indonesia Open and The 1st Indonesia Junior Shinkyokushin Karate Championship. Kejuaraan kali ini terbuka juga bagi aliran full contact yang tergabung dalam IFKA (Indonesia Fullcontact Karate Association), baik dewasa dan yunior.

Kejuaraan Yunior sendiri secara rutin dibuat di tingkat wilayah Pengda yang diikuti semua kategori umur, mulai dari 10 tahun. Dan bila menengok sejarah, kejuaraan yunior tingkat nasional sudah pernah dilaksanakan dua kali di Surabaya.

Demikian terungkap dalam rapat pengurus dan para instruktur perguruan, 6 Juli 2024 bertempat di hotel UTC Semarang, sehari sebelum acara kejuaraan dimulai, sekitar 5 km dari lokasi pertandingan di Sport Hall Unika Soegyopranoto, yang mana universitas langganan Top 50 ini melalui pra Unit Kegiatan Mahasiswa juga menjadi sponsor dan fasilitator kegiatan ini.

Pada kesempatan rapat itu diusulkan juga untuk tetap menyelenggarakan kejuaraan yunior secara nasional terpisah atau bisa digabung dalam kejuaraan Indonesia Open bila memungkinkan.

Dalam rapat tersebut diputuskan juga lokasi Indonesia Open plus Kejuaraan Yunior tahun 2025 untuk sementara ditetapkan di Semarang, bila tak ada permohonan dari Pengda lain. Preferensi ini diangkat karena dojo perguruan tinggi sedang berkembang di Semarang, di mana ada dua pra Unit Kegiatan Mahasiswa yang memberikan fasilitas yang sangat memadai untuk pelaksanaan latihan-latihan termasuk untuk sebuah iven selevel Indonesia Open.#

Sp. Stefi Rengkuan

About Mario

Hai .. Saya Mario dari Semarang. Saya ikut menggeluti olaraga Karate sejak kecil dan sampai sekarang saya masih berlatih dengan menjadi pelatih di DOJO. Administrator website kyokushin-indonesia.com adalah saya sendiri. Dengan adanya website ini semoga Shinkyokushin Karate di Indonesia makin dikenal oleh masyarakat Indonesia. OSU.

View all posts by Mario →