Setiap kali mengadakan acara kejuaraan, panitiaselalumembuatbuku acara. Isi utamanya adalah para peserta dan bagan pertandingan yang lengkap. Ada petunjuk-petunjuk pertandingan, dan lain-lain terkait acara, termasuk para sponsor. Hal yang penting juga adalah sambutan-sambutan dari para pimpinan organisasi selain panitia. Dalam sambutan-sambutan itu tertuang maksud dan tujuan acara secara umum dan secara khusus.
Setiap karateka dan pelatih tentu saja senantiasa bertekun dalam latihan-latihan, juga seyogyanyalah perlu melatih daya refleksi atas perjalanan latihannya dan hidup dalam lingkup organisasinya. Dalam riwayatnya terungkap bahwa Sosai Oyama mampu menyempurnakan latihan-latihannya justru karena di setiap awal dan akhir hari latihan, dia selalu mengambil waktu bermenung, membaca dan bermeditasi. Nama indah _Kyokushin_ (kebenaran tertinggi) itu tentu saja tidak muncul begitu saja dari langit. Prinsip “melakukan segalahal hingga batas tertinggi” tentu saja melalui proses dan hasil latihan dan refleksinya atas segala peristiwa dan pengalamannya, termasuk melalui membaca dan bermeditasi, dan bergaul dengan para ahli pikir, rasa, dan spiritual.
Kita bersyukur karena pendiri kita di Indonesia terbukti mewarisi semangat dan usaha nyata Sosai Oyama dalam menanamkan cita-cita tertinggi itu melalui latihan-latihan. Ada beberapa buku yang telah dibuat Shihan Sujoto bereferensi pada karya-karya Sosai Oyama, dimana telah mendapat ijin khusus dari penulisnya sendiri. Juga ada banyak artikel tulisan yang telah dimuat dalam situs online juga dalam bentuk buku, berjudul Suara Shihan.
Nah, beberapa mutiara tulisan itu muncul disampaikan juga dalam berbagai sambutan, bahkan sering sudah menginspirasi sesama anggota perguruan. Berikut beberapa ungkapan itu dalam konteks aktual kejuaraan tahun 2024 di Semarang ini, yang disampaikan oleh Ketua Dewan Guru sendiri, Ketua Umum, dan Ketua Panitia.
“Kejuaraan ini adalah wadah untuk menunjukkan semua kemampuan untuk mengukur kemajuan yang sudah dicapai, fisik mental spiritual masing-masing.” Tegas Shihan J.B. Sujoto, seraya menambahkan peran penting para pelatih untuk meyakinkan anggota berani mencari tantangan yang lebih berat dalam latihan-latihan sehari-hari maupun mengikuti kejuaraan. Diusahakan sedemikian sedini mungkin rajin dan tekun mengasah diri supaya bisa memetik hasil yang belum tentu dicapai orang lain.
Kejuaraan ini merupakan ajang seleksi para fighter untuk kejuaraanThe 19th Asia Open Shinkyokushin Karate pd bulan November 2024 di Bangkok. Kendati kepesertaan menurun, tetap diharapkan ada Fighter mumpuni yg terpilih dan bisa mengisi beberapa kategori yang dipertandingkan nanti. Tegas Shihan J.B. Sujoto, yang sudah 4 periode menjadi President WKOSI wilayah Asia.
WKO Shinkyokushinkai Indonesia sebagai bagian dari organisasi karate yang berpusat di Jepang, berusaha rutin menyelenggarakan kejuaraan nasional, semoga senatiasa dimanfaatkan semua pelatih dalam pengdanya masing2 untuk memotivasi murid terus konsisten berlatih dan mengukur pencapaian kualitas diri yang sebenarnya, dalam jalan hidup seni bela diri budo karate di mana Shinkyokushinkai adalah organisasi karate budo terbesar di dunia, yang mewarisi sejarah, semangat, dan cita-cita pendiri Kyokushin: Sosai Masutatsu Oyama.
Sensei Mario Christi Sujoto, sebagai ketua panitia yang juga pengurus pusat, juga menghimbau untuk pengda-pengda membuka dojo di perguruan tinggi, seperti yg mulai dirintisnya di Unika Soegyopranoto Semarang, yang kali ini menjadi lokasi pertandingan. Hal ini beralasan karena organisasi full contact karate terbesar dan tua di Indonesia ini, kendati resmi diakui pemerintah, tetapi masih bersifat mandiri dan independen dalam segala hal termasuk sarana prasarana. Pengkaderan anggota melalui perguruan tinggi juga menjadi relatif lebih cepat untuk memperoleh atlit-atlit yang siap mengikuti kejuaraan. Karena ada banyak anggota anak dan remaja sampai tingkat SMA yang putus latihan atau vakum justru saat memasuki Perguruan Tinggi.
“Sejak berdirinya, perguruan kita sudah menyelenggarakan banyak sekali kegiatan secara nasional dan internasional. Indonesia Open ke-25 adalah bagian dari puncak2 perjalanan sejarah kita yang penting dan kita banggakan, yang sekali lagi mengingatkan dan menyadarkan kita sebagai pribadi maupun komunitas perguruan bahwa kita masih hidup dan eksis bertahan di tengah pergulatan hidup.” Demikian penegasan lanjut Sensei Budiman Sutanto, selaku Ketua Umum WKOSI.
Sensei Budiman berharap semoga kegiatan kali ini juga makin mengukuhkan semangat dan tindakan nyata kita untuk mulai lagi menghidupi jalan seni bela diri karate Shinkyokushinkai, sambil menjadikan pengalaman-pengalaman lampau sebagai pijakan untuk tetap setia dan teguh melangkah dalam situasi dan kondisi apapun, di internal dan eksternal perguruan dengan segala peluang dan tantangannya.
Dan semua mengakhiri kata sambutan dengan ucapan selamat bertanding, bertandinglah dengan sebaik-baiknya dan penuh sportifitas.
Sp. Stefi Rengkuan