Bermula dari ketidak puasan Anthony yang hanya melakukan kumite 10 x pada saat ujian kenaikan tingkat ke Sandan bulan Januari 2005. Pada waktu itu tangannya masih cidera yang dialami ketika menghadapi juara pertama Asia Open Karate Tournament ke -10 bulan November 2004 di Bali . Oleh sebab itu, ketika BBC 2006 di Batu, dia minta diberi kesempatan untuk melakukan kumite tambahan untuk melengkapi 30 x kumite sebagai syarat untuk naik ke tingkat Sandan . Shihan J.B. Sujoto tidak memenuhi keinginannya tetapi menawarkan untuk melakukan 50 kali Kumite pada BBC 2007 yad . Selain Anthony, Mario Christi juga ditunjuk sebagai sukarelawan untuk menjalankan Tes Kumite 50 Orang . Dorongan yang diutarakan sambil lalu , akhirnya benar-benar dilaksanakan pada tgl. 29 April 2007 di dojo Batu-Malang disaksikan sekitar 100 lebih peserta BBC dan KONI Batu-Malang . Dari 100 lebih peserta, terpilih sebanyak 35 orang untuk berhadapan dengan Anthony dan Mario . Jadi masing-masing melakukan sebanyak 3 kali Jiyu Kumite .Â
Mengingat usia lebih muda , Mario diputuskan untuk maju melaksanakan Tes 50 Orang Kumite terlebih dahulu . Setelah selesai , langsung dilanjutkan oleh Anthony . Mario dapat menyelesaikan dalam waktu 46 menit dan Anthony lebih cepat sedikit dengan 43 menit . Menurut catatan wasit yang dipimpin shihan Sukarno, Mario memperoleh : hikiwake=37; waza-ari= 6 ; ippon = 7. Anthony memperoleh : hikiwake=21; waza-ari= 10; ippon =19 .Â
Menurut catatan shihan J.B.Sujoto, nilai hikiwake =37 dari Mario seharusnya terdiri dari Menang Keputusan (Hantei Kachi) = 14 ; Hikiwake = 23 . Hal ini disebabkan karena wasit tidak menentukan kemenangan melainkan hikiwake ketika tidak muncul nilai waza-ari atau ippon .Â
Mario Christi Suyoto
1-10 = 8 menit , 13 detik
Mario start dengan penuh hati-hati . Membayangkan harus melakukan 50 kali kumite, jadi tidak terlihat mengobral serangan dengan tangan . Tetapi tanpa disadari, banyak lawan yang dijatuhkan dengan tendangan gedan dan sekali dengan jodan geri . Dibabak ini berhasil memperoleh 3 ippon kachi . Stamina masih terlihat terkontrol .
11-20 = 9 menitÂ
Meskipun belum terlihat kehabisan napas akibat tendangan-tendangan awal tadi , tetapi tendangan mulai agak dikurangi . Masih banyak waza-ari yang diperoleh di babak ini dan 3 ippon kachi direbutnya . Setelah selesai yang ke-20 , mulai kelihatan agak lelah . Diberi istirahat 1 menit .
21-30 = 10 menit .
Masuk babak ini, Mario sudah tidak begitu gencar menyerang dengan kaki , melainkan dengan tangan dan inipun tidak sepenuh tenaga karena napasnya sudah terkuras , sehingga tidak ada yang diselesaikan dengan waza-ari atau ippon. Semua diberi nilai draw oleh wasit berdasarkan tidak adanya nilai waza-ari . Menurut pengamatan shihan Sujoto, banyak yang dapat diberi Hantei Kachi . Diberi istirahat 1 menit .
31-40 = 9 menit, 13 detikÂ
Pada babak ini Mario mulai menderita sakit pada lutut kiri sehingga beberapa kali kelihatan kesakitan . Shihan Sujoto mulai berteriak mengingatkan agar Mario terus konsentrasi, lupakan sakitnya , jangan lemah dan kasihan pada dirinya . Walaupun sudah semakin merosot staminanya, masih sempat merebut nilai ippon ketika bertemu dengan lawan yang gencar memberikan serangan . Mario memang dijuluki orang yang tidak tega-an terhadap lawan, tetapi begitu bertemu dengan yang agresif, muncul juga ketegaan nya . Gara-gara sikap inilah, shihan Silvester bolak balik berteriak supaya Mario marah , maksudnya tumbuhkan rasa marah dan mau menghabiskan lawan . Pada babak ini Mario sempat terhenti sebentar ketika lututnya yang sudah bengkak disapu oleh lawan . Diberi istirahat 1 menit .
41-50 : 10 menit
Masuk babak terakhir, semua semakin memberi support pada Mario agar jangan menyerah . Disini Mario sudah terlihat kelelahan dan banyak bertahan . Untung masih diingatkan terus sehingga spiritnya masih terjaga untuk menyelesaikan babak terakhir ini . Walaupun banyak draw , tetapi masih berhasil merebut 2 waza-ari . Pada babak ini kembali Mario terhenti sebentar karena lututnya kembali disapu dengan keras .
Akhirnya Mario berhasil menyelesaikan 50 Orang Kumite . Secara keseluruhan, terlihat persiapan Mario kurang maksimal , sehingga stamina nya hampir-hampir habis . Hanya disertai dengan spirit yang tinggi , akhirnya tugas ini dapat diselesaikan .
Anthony F. Pajouw
1-10 = 8 menit , 19 detik
Melihat keberhasilan Mario, Anthony maju dengan kepercayaan diri yang tinggi . Sudah tinggal 32 orang yang digilir karena 3 orang tidak sanggup melanjutkan . Pada babak awal ini, hanya draw 4 kali dan semua diselesaikan dengan ippon dan waza-ari, kebanyakan dengan awase ippon kachi. Dengan cerdik lawan-lawannya disapu hingga jatuh dan dengan dua kali ashi barai, langsung diperoleh awase ippon.Â
11-20 = 9 menit, 23 detik
Pada babak kedua ini tekniknya masih hampir sama . Posturnya yang tinggi menguntungkannya untuk berkali-kali melancarkan teknik ashi barai . Hasil yang diperoleh masih bagus, draw hanya 5 kali dan sisanya dengan ippon dan waza-ari . Mungkin karena sangat antusias melancarkan ashi barai berulang-ulang, pada detik-detik terakhir dari babak ini, mulai terlihat napasnya agak berat . Diberi istirahat 1 menit .
21-30 = 8 menit, 49 detik .
Masuk babak ini Anthony kembali terlihat segar . Hampir semua lawan dikalahkan dengan waza-ari , awase ippon dan ippon . Pada saat-saat terakhir dari babak ini mulai terlihat kendor, sehingga lawannya dapat menahan dengan draw . Hanya 2 kali draw terjadi dalam babak ini . Diberi istirahat 1 menit .
31-40 = 8 menit, 38 detik .
Masuk babak ini Anthony mulai agak lamban sehingga terjadi draw hingga 6 kali . Namun demikian masih tetap dengan teknik ashi barai, dapat diselesaikan dengan waktu yang cepat sehingga memperoleh awase ippon . Partai yang cukup menguras tenaga ketika berhadapan dengan Ade Rai yang tidak mau memberi kesempatan Anthony untuk istirahat sehingga napas nya benar-benar terkuras . Diberi istirahat 1 menit .Â
41-50 = 8 menit, 11 detik
Setelah istirahat sebentar, semangat Anthony kembali pulih. Semua memberikan dukungan semangat supaya dapat terus bertahan hingga terakhir . Berbeda dengan Mario yang tidak tega, Anthony memanfaatkan setiap kesempatan untuk mengakhiri pertarungan dengan cepat . Dengan sisa-sisa napas terakhir , lawan tetap dijatuhkan dengan teknik ashi barai . Hanya 4 kali terjadi draw dan lain nya diselesaikan dengan awase ippon .
Terakhir berhadapan dengan Erwin dari Medan yang di selesaikan dalam waktu 5 detik dengan chudan mawashi geri . Akhirnya Anthony berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik . Dibandingkan dengan Mario, terlihat persiapan Anthony lebih baik .Â