UPACARA PEMBUKA DAN PENUTUP LATIHAN
UPACARA PEMBUKA
- Ketika melihat Pelatih masuk ruangan dojo ,semua memberikan salam “OSU†, kemudian para murid berbaris rapi menghadap kedepan sesuai tingkatan. Tingkatan yang lebih tinggi dibaris paling depan dimulai dari sebelah kanan.   Jaga jarak yang sama satu dan lainnya .
- Aba-aba “ SEIZA “ akan diucapkan oleh Pelatih dan seluruh murid langsung berlutut dalam posisi duduk resmi setelah menjawab dengan “OSU†.
Pelatih mengingatkan dengan aba-aba “SHISEI O TADASHITEâ€Â atau ( “ TEGAKKAN / LURUSKAN PUNGGUNGNYA “ ) ; kepalan diletakkan diatas paha, pandangan lurus kedepan dengan pancaran sikap rendah hati . Murid menjawab “ OSU “ . - Pelatih kemudian memberikan aba-aba “ SYOUMEN ( atau SHINZEN ) NI REI “ ( Hormat kepada YANG MAHA KUASA atau para leluhur yang telah mendahului kita seperti Sosai ) . Istilah Shinzen digunakan apabila didalam dojo terdapat altar didepan seperti yang kita lihat di dojo-dojo yang ada di Jepang ; para murid menundukkan kepala dan mengucapkan “ OSU “
- Selanjutnya aba-aba “ MOKUSO “ ( meditasi ), semua memejamkan mata dan mencoba membersihkan pikiran serta mengkonsentrasikan pada latihan yang akan dilakukan nanti . Ucapan Mokuso agak panjang sedikit .
- Setelah 0,5 menit, aba-aba “ MOKUSO YAME “ ( meditasi selesai ), semua membuka matanya kembali . Pelatih membalikkan tubuhnya mengikuti arah jarum jam saling berhadapan dengan para murid .
- Aba-aba “ SHIHAN ( atau OTAGAI ) NI REI “ , semua menunduk memberikan hormat dengan mengucapkan “ OSU “ . Penghormatan ini bisa ditujukan kepada seluruh Shihan yang ada atau saling memberi hormat .
- Pelatih lalu mengatakan “ KEIKO O HAJIMEMASU “ atau “ KITA AKAN MULAI LATIHAN “ ; Semua menjawab “OSU†; kemudian Pelatih memberi aba-aba “ TATTE KUDASAI “ ( semua silahkan berdiri ) , semua murid menjawab dengan “ OSU “ , lalu pelatih dan seluruh murid berdiri dan latihan dimulai .
Setiap perintah atau arahan dari Pelatih , selalu dijawab dengan “OSU†oleh para murid .
UPACARA PENUTUP
- Para murid siap dalam barisan seperti pada waktu pembukaan .
- Pelatih kemudian memberikan aba-aba “ SEIZA “ , semua menjawab “OSU†lalu berlutut menghadap kedepan . Sekali lagi Pelatih mengingatkan agar tegakkan punggungnya atau “ SHISEI O TADASHITE “ . Jawab dengan “OSUâ€
- Dengan aba-aba “ SHINZEN NI REI “ , atau “ SYOUMEN NI REI “ , semua memberikan hormat ke depan dengan membungkukkan badan sambil mengucapkan “ OSU “ .
- Kemudian aba-aba “ MOKUSO “ , semua pejamkan mata dan melakukan meditasi .
- Selanjutnya beri aba-aba “ MOKUSO YAME “ ,meditasi selesai, mata dibuka kembali .
- Murid depan paling kanan akan membacakan “DOJO KUN “ atau “ JANJI DOJO “ , dan semua murid mengulangi apa yang dibacakan .
- Setelah selesai membaca DOJO KUN , sekali lagi aba-aba “ MOKUSO “ , semua melakukan meditasi sebentar .
- Kemudian “ MOKUSO YAME “ , meditasi selesai dan Pelatih membalikkan tubuh searah jarum jam menghadap para murid .
- Pelatih memberikan aba-aba “ KEIKO O OWARIMASU “ atau “ LATIHAN SUDAH SELESAI “ . Murid menjawab “ OSU “
Pelatih memberikan aba-aba “ SHIHAN ( atau OTAGAI ) NI REI “ , murid menjawab “ OSU “ sambil membungkukkan badan .Â
Anggota sebelah kanan terdepan memberikan aba-aba :
SENPAI NI ARIGATOGOZAIMASHITA ( terima kasih kepada Senpai )
OTAGAI NI ARIGATOGOZAIMASHITA ( terima kasih kepada sesama)Setiap kali aba-aba Arigatogozaimashita , murid menjawab dengan arigatogozaimashita dengan tetap masih membungkuk kedepan dan kedua kepal dilantai . - Pelatih menyuruh semua berdiri dengan aba-aba “ TATTE KUDASAI “ (atau silahkan berdiri). Murid menjawab dengan “ OSU “ .  Sekali lagi semua “OSU†ke Pelatih lalu saling memberikan salam “OSU†dengan sesama . Setiap menyalami / memberi hormat dengan “OSU†, kedua tangan disilangkan didepan dada .
- Setelah upacara selesai, para murid membantu membersihkan dojo dan merapikan kembali peralatan latihan .
—————————————————————————————————————————
Pada waktu upacara penutupan latihan , semua diharuskan membaca Dojo Kun yang artinya Sumpah Dojo, sumpah yang diucapkan di dalam dojo untuk mengingatkan diri kita akan disiplin ilmu ini sepanjang hidup kita . Oleh karena pemahaman agama di negara Indonesia terdiri dari beberapa macam dimana ada yang tidak setuju dengan sumpah, maka kita ganti dengan Janji Dojo .
Dojo Kun ditulis oleh Sosai Masutatsu Oyama dengan dibantu Eiji Yoshikawa, pengarang novel terkenal “ MUSASHI “, tentang kehidupan dan ke gagah beranian dari Miyamoto Musashi, seorang samurai terbesar di zaman nya .
Di Jepang sendiri, Sosai Masutatsu Oyama sering dianggap sebagai Miyamoto Musashi abad 20, dan dari novel terkenal Yoshikawa inilah Sosai memperoleh inspirasi besar untuk mengasingkan hidupnya dan berlatih di gunung .