Akhirnya kita akan menemukan bahwa latihan yang kita dalami adalah untuk menggali segenap potensi diri yang dimiliki baik segi phisik maupun spiritual . Ada yang dapat menggali lebih dalam, ada yang kurang optimal. Bisa dilalui dengan kompetisi, bisa juga tanpa melakukan kompetisi atau hanya melakukan pertarungan di dojo namun tetap konsisten melakukan latihan dengan memelihara spirit yang tinggi. Setelah dirasakan dan direnungkan dalam dalam , seperti yang diajarkan Sosai, bahwa pagi latihan keras, sore merenungkan dengan dalam , maka kamu akan menemukan jawabannya .
Jawaban itu akan menuntunmu untuk bersikap , berperilaku lebih layak serta mengontrol cara berpikir ketika menghadapi suatu masalah dan dapat menentukan keputusan yang terbaik dengan rasa percaya diri yang kuat sehingga tidak ada yang perlu disesali . Kalau sudah dapat menemukan jawabannya , maka jangan pernah ragu ragu lagi di dalam melanjutkan tugas yang diserahkan oleh SosaiMas Oyama kepada kita semua . Jangan pernah mengubah ubah keyakinannya karena hanya akan memperlemah semangat kita . Kita tahu bahwa tanpa ditunjang dengan semangat yang tinggi maka kita sudah akan hancur ditengah jalan .
Meski berat tapi harus terus dipertahankan secara konsisten kalau masih mau mempertahankan makna yang sebenarnya dari Kyokushin dibawah organisasi WKO Shinkyokushinkai . Begitu mulai tidak yakin dengan apa yang sudah kamu dapati, maka sia sia sajalah latihanmu selama ini.
Jangan peduli dengan pandangan orang lain yang berbeda , tetap konsisten dengan keyakinanmu. Kalau melihat sesuatu itu baik, terima saja untuk melengkapi latihanmu bukan untuk meniadakan yang sudah ada . Kihon Kata Kumite yang sudah kamu dapatkan terus diasah dengan segenap hatimu hingga semakin mumpuni .
Lengkapi latihanmu juga dengan meditasi , baik duduk diam diri maupun bergerak melakukan sesuatu . Dengan memfokuskan pada yang dikerjakan, kita dapat mengasah pikiran kita hingga melupakan yang lain selain pekerjaan itu sendiri .
Sebenarnya kita tidak perlu latihan spiritual lainnya secara khusus untuk mengenal diri sendiri. Cukup larut didalam pekerjaan kita sehingga pekerjaan menjadi tempat bermeditasi.
Seorang murid yang Cuma diberi tugas oleh gurunya untuk menumbuk padi sepanjang hari , akhirnya dapat mengungkapkan kebenaran, bahwa “pikiran hanyalah ilusi, tidak ada pikiran dan juga tidak ada cermin pikiran. Dan ketika pikiran tidak ada , dimanakah debu akan mengendap ? Barang siapa yang mengetahui hal ini, maka ia telah mengetahui kebenaran“.
Pikiran ada selama ada pikiran, ketika tidak ada pikiran maka pikiran itu juga akan hilang.
Ketika pikiran sudah tidak ada lagi, maka yang tersisa hanyalah dirimu yang murni .
Pada akhirnya hanya tiga hal yang berarti : “ Seberapa banyak kau mencintai, Seberapa lembut kau menjalani hidup, dan Seberapa ikhlas kau melepaskan sesuatu yang tidak dimaksudkan untukmu ” . Siddhartha Gautama .
J. B. Sujoto
Ketua Dewan Guru