Dalam sebuah khotbah, saya mendengar istilah : Ngomong, Ngemong, Bopong .
Apa yang dijelaskan persis sama seperti yang diharapkan pada seorang pelatih sebagai pengikut Sosai Mas Oyama. Seorang Pelatih harus bisa ngomong , maksudnya bicara, menjelaskan materi latihan , teknik-teknik karate , supaya memahami mengapa harus demikian bentuknya , cara melakukannya . Selain itu juga memberikan pandangan yang berhubungan dengan perilaku seorang budo karate , tata krama, dstrnya . Jadi tidak sekedar memberikan contoh dan memimpin latihan tanpa ada masukan pandangan yang semestinya . Dengan dibarengi omongan maka terjadi keseimbangan perkembangan jiwa dan raga , phisik dan mental spiritual serta moral pun ditanamkan .
Seorang Pelatih juga diharapkan bisa ngemong, banyak mendengar, memperhatikan kesulitan, masalah yang dihadapi pengikutnya , memberikan contoh tindakan yang semestinya berdasarkan pengalaman pengalaman yang dimiliki . Warga dituntun selangkah demi selangkah , tidak dibiarkan begitu saja atau cuma bisa menyalahi dan menuntut kesempurnaan . Memberikan dorongan ketika hatinya mulai melemah atau putus asa menghadapi sebuah teknik yang sulit . Dengan adanya pendampingan yang menguatkan, warga mendapat kepercayaan diri dan bersemangat untuk maju terus menjadi lebih baik .
Bopong disini dimaksud menolong warganya bila dianggap perlu ketika menghadapi kesulitan seperti membopong yang lemah . Mungkin saja ada masalah keluarga , masalah pribadi yang sudah mengalami jalan buntu , maka tampillah sebagai seorang bapak yang siap menolong minimal secara moril agar warganya terhibur dan mendapatkan kembali gairahnya untuk bangkit kembali .
Pelatih harus mengerti, bertanggung jawab terhadap dirinya , terus meningkatkan pengetahuannya, siap bekerja (berlatih) memberikan pelayanan terbaik dan punya hati sebagai orang yang dituakan . Semoga pelatih Shinkyokushin mencoba menyempurnakan diri kearah sana .
“ Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H, Minal Aidzin Walfaizin “ .
J. B. Sujoto
Ketua Dewan Guru
President WKO Asia