Suara Shihan Mid September 2020

shihan sujoto

Ketika murid sudah siap, guru akan hadir .
Ketika murid sudah benar-benar siap, guru akan pergi.
—- Lao Tzu —-

Ketika saya mulai melatih cucu cucu saya, mereka terasa belum siap dan sedikit dipaksakan. Latihan hanya berlangsung beberapa kali kemudian bubar. Setelah itu saya tidak gubris lagi dan terserah pada cucu cucu saya .

Suatu hari mereka muncul lagi dan minta dilatih , maka saya hadir dan memberikan mereka latihan karena mereka sekarang sudah siap untuk dilatih . Saya modifikasi cara berlatih dan tidak begitu ketat serta banyak memberikan masukan dengan wejangan agar termotifasi untuk menjadi orang hebat dan ternyata hingga kini latihan tetap berlangsung dan sudah menunjukkan ada perkembangan, minimal pukulan sudah mulai memunculkan tenaganya karena saya yang dijadikan target dan menghasilkan warna hijau bekas kento pada perut .

Kelak kemudian hari apabila latihan ini bisa berlangsung terus dan mereka sudah mencapai tingkatan tertentu dimana arahan saya sudah dirasakan cukup , saya akan mundur kebelakang dan membiarkan mereka terus melangkah untuk memantapkan diri sendiri . Mereka akan mencari lagi yang lebih baik menurut penilaiannya.

Tidak selamanya seorang guru harus tampil terus untuk mengatur dan menentukan segala sesuatu dan tidak memberi peluang kepada murid untuk tampil.

Murid-murid yang sudah tumbuh besar dan berkemampuan cukup harus diberi ruang yang lebih luas untuk mengembangkan pengalaman pengalaman yang lebih banyak agar dapat membentuk diri menjadi lebih tangguh .
Guru baru perlu muncul kalau memang dibutuhkan atau ada permasalahan pelik yang sulit dipecahkan. Itupun sedapat mungkin hanya memberikan saran pendapat dan biar mereka mencari solusi sendiri.

Kalau pernah lihat film shaolin kungfu, akan mudah dicerna penjelasan saya ini . Para pendahulu shaolin diceritakan mundur kebelakang mendalami kebathinannya dan urusan vihara diserahkan kepada murid-muridnya . Kalau ada hal yang luar biasa, baru mereka muncul untuk membantu menyelesaikan permasalahan .

Meskipun kita bukan shaolin kungfu, tetapi pola pikir demikian yang saya terapkan untuk mendewasakan para penerus .

Kalau ini dapat dipahami, maka tidak ada lagi pergolakan bathin pada sang Guru karena telah menempatkan diri dengan semestinya sehingga perasaan dilangkahi tidak muncul lagi .

Bahkan niat kuat untuk membalas dendam kematian orang tuanya dapat dilepaskan setelah mendapat pencerahan dan melepaskan dengan ikhlas pikiran yang mengikat dalam hatinya yang membuat dirinya sangat tersiksa selama ini . Ini juga dapat dilihat dalam serial film kungfu yang banyak mengajarkan tata kelola jalan pikiran untuk menentramkan hati .

Sementara permasalahan perguruan yang lain tetap terus ada karena perguruan ini tempat berkumpul demikian banyak orang dengan watak yang beragam sehingga intrik demi intrik bisa saja muncul silih berganti untuk mencapai tujuan pribadi pribadi orang yang memang memiliki keinginan khusus dan umumnya pribadi pribadi yang belum terlatih baik dalam penghayatan jiwa budo dan bushido yang terkandung dalam shinkyokushin karate .

Untuk menghadapi permasalahan demikian , kita hanya perlu terus menerus menguatkan nilai-nilai budo yang ada pada seluruh jajaran perguruan khususnya yang sudah memiliki predikat selaku Pelatih . Kalau ini berhasil ,maka segala macam provokasi dan hasutan yang bermaksud meruntuhkan perguruan ini akan selalu dapat di atasi .

Kita sudah mengalami gangguan berkali-kali selama perjalanan perguruan ini dan syukurlah usaha usaha untuk menggoyahkan perguruan selalu dapat kita tepis berkat jiwa bushido yang sudah tertanam dengan baik pada para Pelatih .

Nilai-nilai Budo dapat kalian baca sendiri, tetapi ada dua yang ingin saya tonjolkan yakni nilai Kehormatan ( Meiyo) dan Kesetiaan ( Chugi).

Kalau ada orang yang menyodorkan uang kehadapanmu atau menjanjikan pekerjaan yang bagus dengan maksud untuk menggoyahkan keteguhan hatimu, terima saja dan anggap sebagai rejekimu .

Namun apabila dia ingin membeli Kehormatanmu, jangan kamu jual, karena apabila kamu sudah tidak memilikinya lagi, kamu tidak akan mampu berdiri dengan tegak diatas kakimu dan tidak punya muka untuk menatap orang lain karena sudah kehilangan harga diri .
Lebih-lebih kalau segala janji surga yang ditawarkan, kemudian hilang begitu saja sementara nilai Meiyo mu yang agung sudah kamu jual .

Perguruan tidak menghalangi pertemanan dengan anggota yang sudah berada diluar organisasi perguruan ini . Namun demikian, apabila masalah nilai Kesetiaan dipertanyakan , anda tidak boleh bersikap abu abu . Teman ya teman, tapi loyalitas pada perguruan harus diutamakan , dipertegas agar tidak ada keraguan pada diri anda sedikitpun .

Setia pada perguruannya, setia pada pimpinannya, setia pada ajarannya , setia pada tugasnya , setia pada kebersamaannya, setia pada janjinya untuk menjunjung tinggi nama baik perguruan , dstr..nya .

Kalau tidak mampu menjaga nama baik perguruan maka lebih baik mengundurkan diri saja karena nilai Chugi mu sudah hilang , sudah tidak ada semangat kebersamaan yang dapat ditularkan , sudah tidak ada yang dibanggakan .

Perguruan ini harus selalu mawas diri agar tidak di obok obok dengan orang orang yang bisa muncul dari mana saja yang cuma mencari kesempatan demi keuntungan pribadi .

Semoga seluruh Pelatih dan Pengurus Shinkyokushin Karate dapat memahaminya dengan baik .
Karena kebesaran nama perguruan ini ada ditangan kalian .

Shinkyokushinkai !!! Osu !!!

J. B. Sujoto
Ketua Dewan Guru
President WKO Asia

About Mario

Hai .. Saya Mario dari Semarang. Saya ikut menggeluti olaraga Karate sejak kecil dan sampai sekarang saya masih berlatih dengan menjadi pelatih di DOJO. Administrator website kyokushin-indonesia.com adalah saya sendiri. Dengan adanya website ini semoga Shinkyokushin Karate di Indonesia makin dikenal oleh masyarakat Indonesia. OSU.

View all posts by Mario →