Ketika saya bertemu dengan Shihan Miyoshi Kazuo di Bangkok, dia bertanya bagaimana dengan kesehatan saya. Saya bilang okay , tidak ada masalah kecuali sendi sendi mulai tidak nyaman . Dia tertawa dan katanya sama , dia juga bermasalah dengan sendi lutut , meski lebih muda usianya dari saya . Ketika saya melihat video latihan bersama mereka di Jepang, tendangannya sudah tidak bisa tinggi lagi . Sementara disebelahnya yang lebih muda dan tidak bermasalah dengan sendi, masih mampu menendang tinggi dengan gagah . Saya jadi berpikir, sesungguhnya latihan tidak boleh over pada masa mudanya supaya tidak berakibat pada sendi sendi ketika sudah usia senja . Ketika usia 21 tahun, saya mem berikan latihan dari senen hingga minggu .
Selain tidak istirahat selama seminggu, jumlah latihannya juga banyak sehingga lutut saya terasa mau lepas ketika menendang . Setelah lebih banyak tahu dan sudah mengalaminya sendiri , maka sebaiknya latihan jangan terlalu over karena tubuh kita juga memerlukan istirahat, perlu recovery supaya sanggup melakukan latihan yang keras . Bukan berarti latihannya cukup ala kadar saja , tetapi beri tubuh istirahat juga agar mampu menerima latihan yang keras apabila membutuhkannya , misalnya menghadapi training centre atau Latihan persiapan didalam menghadapi sebuah pertandingan .
Dikatakan bahwa tubuh akan mengingat sebuah teknik dan dapat melakukannya dengan baik dan memahami rahasia teknik nya setelah dilakukan ribuan hingga puluhan ribu kali . Jadi tetap dituntut untuk berlatih dengan keras supaya skill nya semakin mahir , tetapi tubuh harus juga diberi porsi istirahat yang cukup .
Yang ingin disampaikan disini adalah agar pandai pandai merawat tubuhnya dan tidak asal berlatih dengan porsi yang berlebihan tanpa peduli dengan pemulihan kesehatan tubuhnya .
Pada saat tubuh istirahat, bisa diisi dengan kegiatan lain, misalnya merenungkan gerakan yang lebih efektif atau mendalami spiritualnya atau introspeksi diri dstr..nya .
J. B. Sujoto
Ketua Dewan Guru