Suara Shihan Mid October 2021

Ada yang bertanya : mengapa di perguruan kita terlihat banyak orang yang memisahkan diri dan kemudian membentuk organisasi sendiri dengan berkiblat kelain induk , sementara perguruan yang dikendalikan dengan system otoriter, jarang kelihatan yang meninggalkan perguruannya lalu mendirikan sendiri perguruan yang baru .
Kalau mau disebut banyak juga tidak, hanya beberapa orang saja dan ini memang sudah disadari sejak awal .

Perguruan ini tidak ingin mengendalikan pertumbuhan seseorang dan tetap mempercayakan sepenuhnya pada pribadi-pribadi bersangkutan. Mau tetap bersama atau mau mendirikan sendiri ,terserah saja .
Kita tetap memberikan kesempatan yg luas kepada seluruh warga untuk meningkatkan Kualitas dirinya, meningkatkan pergaulannya secara internasional, dengan harapan kelak mereka dapat meneruskan pengembangan perguruan ini selaku generasi penerus apabila tiba waktunya.

Bahwa kemudian mereka memisahkan diri dan mendirikan sendiri organisasi yang baru, itu adalah bagian dari resiko dalam bidang apa saja . Coba bayangkan kalau kita tidak menyiapkan generasi penerus yang mumpuni ,bagaimana kelanjutan hidup dari organisasi ini kalau yang senior-senior dikemudian hari sudah tidak ada.

Memang sepintas dengan system otoriter yang mengendalikan penuh tanpa memberikan kesempatan orang lain untuk tumbuh kembang supaya tidak memiliki kemampuan untuk memisahkan diri ,memang nampak solid. Tetapi apa jadinya kalau pimpinannya sudah tidak ada sementara kemampuan warga tidak disiapkan dengan baik karena dibatasi wawasannya.

Sikap berhati lapang ini saya tiru dari Sosai Mas Oyama semasa hidupnya ketika disampaikan dalam sebuah acara seminar .

Meskipun banyak bertumbuhan organisasi kyokushin pasca wafatnya Sosai ,tetapi ada juga yang menunjukkan kemampuannya untuk meneruskan tradisi tradisi yang diwariskan oleh Sosai dan bahkan mampu menjadi organisasi terbesar dan terkuat , sementara banyak juga yang Cuma sekedar ada saja meskipun secara teknik karate mereka memadai tetapi kemampuan mengatur sebuah organisasi masih kurang .

Jadi, selaku pengikut WKO Shinkyokushinkai ,kita tidak harus berkecil hati melihat beberapa pribadi yang mencoba memisahkan diri dan membentuk organisasi sendiri .
Biarkan saja dan tidak perlu diributkan atau dibesar besarkan.

Kita harus tetap percaya diri dan berbahagia, bahwa organisasi yang kita emban merupakan yang terbesar dan terkuat di dunia serta mampu membentuk kejuaraan karate full contact dunia .

Oleh sebab itu peliharalah sikap jantan dan penuh integritas serta loyalitas (nilai Chu Gie) terhadap perguruan sesuai pilihannya karena sikap sikap demikianlah yang dapat membawa nama baik perguruan . Jangan sebaliknya terjebak bersikap banci dalam arti separuh separuh dan tidak jelas mau kemana, karena sikap demikian kurang mempunyai wibawa dan membuat orang tidak menaruh respek. Anda sekalian adalah pilar pilar Shinkyokushinkai Indonesia .

J. B. Sujoto
KetuaDewan Guru
President WKO Asia

About Mario

Hai .. Saya Mario dari Semarang. Saya ikut menggeluti olaraga Karate sejak kecil dan sampai sekarang saya masih berlatih dengan menjadi pelatih di DOJO. Administrator website kyokushin-indonesia.com adalah saya sendiri. Dengan adanya website ini semoga Shinkyokushin Karate di Indonesia makin dikenal oleh masyarakat Indonesia. OSU.

View all posts by Mario →