WKO Shinkyokushinkai akhirnya mencapai target 100 negara dan bahkan sudah melampaui menjadi 101 negara . Setelah ini tercapai , Shihan Kenji Midori membuat target baru yakni 123 negara seperti yang pernah dicapai pada jamannya Sosai Mas Oyama .
Demikianlah memang seharusnya , agar semangat perjuangan terus dihidupkan dalam diri kita masing-masing . Dia sangat tahu bahwa untuk mengemban tugas mengatur sebuah organisasi nirlaba yang begitu besar harus dibarengi dengan semangat yang tinggi dari segenap pihak dan tidak cukup hanya dengan semangat dari diri nya sendiri.
Pemimpin yang memiliki kepribadian kuat dan percaya diri serta bekerja demi kebanggaan bagi semua khususnya meneruskan cita-cita Sosai Mas Oyama , biasanya akan mendapatkan bimbingan dari Atas dan diberi kekuatan dalam melaksanakan tugas mulianya .
Mengambil contoh diatas , kita didalam negeri juga seharusnya terus menetapkan target disetiap Pengda agar setiap tahun terjadi peningkatan baik cabang maupun dojo.
Tanpa kepedulian para tokoh di daerah, perguruan ini hanya monoton dari tahun ke tahun .
Para tokoh senior harus terus memperbaharui diri khususnya semangat kecintaannya terhadap Kyokushin Karate yang sudah dipelajari berpuluh puluh tahun , sudah mengalami suka dukanya,apalagi ada yang sudah mengenal dengan pendirinya sendiri yakni Sosai Mas Oyama , sudah mengucapkan “Osu” ketika Sosai Oyama meminta terus mempertahankan semangatnya .
Tanpa kesadaran akan hal ini , akhirnya terjebak menjadi pribadi yang tidak menginspirasikan apa apa pada mereka yang muda-muda , dan bahkan memberikan contoh yang kurang elegan dan akhirnya hanya mengurangi nilai diri sendiri selaku seorang senior .
Bukankah motto Sosai menyebutkan antara lain :
“Selalu ingat, dalam Seni Bela Diri, imbalan bagi hati yang penuh percaya diri dan selalu bersyukur, adalah benar-benar berlimpah” .
“ Seni Bela Diri berpusat pada postur. Berusaha untuk mempertahankan postur tubuh yang benar setiap saat.”
Murah hati dan rasa bersyukur harus terus ada didalam hati para penganut Kyokushin.
Jangan menjadi pribadi yang begitu takut untuk berbuat murah hati ketika diperlukan .
Jangan penuh perhitungan apabila ingin bermurah hati . Kalau demikian itu tandanya tidak tulus dan penuh pamrih .
Bukankah selalu diajarkan, bahwa semakin kita bermurah hati , kita akan semakin ditambahkan . Jadi tidak perlu takut jatuh melarat hanya sekedar bermurah hati .
Selain akan ditambahkan juga pamornya akan tetap terpelihara dengan baik sebagai insan yang murah hati dan tetap dapat dijadikan idola bagi yunior .
Sikap juga harus terus dipelihara. Bukan sekedar menjaga sikap dalam hal phisik, tapi sikap konsekuen antara satu kata dan perbuatan harus terus dijaga .
Jangan sampai pembawaan sikap kepribadiannya yang lemah dan membingungkan malah menimbulkan tidak respek dari yunior .
Kembali lagi masalah penetapan target bagi kemajuan daerahnya . Selain agar perguruan dapat terus berkembang maju juga agar memberikan pegangan pada diri sendiri dengan adanya target pencapaian sehingga tidak kehilangan arah dan tetap memiliki rasa tanggung jawab.
Tanpa penetapan target , akan menjadi pribadi yang nanggung .dan tidak tahu mau berbuat apa lagi .
Semoga semangat Shinkyokushin budo karate tetap dapat terpelihara kalau tidak bisa meningkatkannya lagi .
J. B. Sujoto
Ketua Dewan Guru / President WKO Asia