Self Reminder
Satu satunya burung yang berani mematuk burung elang adalah burung gagak. Burung gagak menunggangi punggung elang dan menggigit lehernya.
Burung elang tidak dapat menghalaunya , namun dia tidak menanggapinya , juga tidak berkelahi dengan burung gagak tsb.
Burung elang tidak mau membuang waktu atau energy mengurusi gagak . Elang hanya membuka sayapnya dan mulai naik lebih tinggi kelangit. Semakin tinggi penerbangannya semakin sulit bagi gagak untuk bernapas dan kemudian gagak jatuh karena kekurangan oksigen.
Berhentilah membuang waktu buat mencibir, menista , memfitnah dan mengganggu, tapi fokuskan terus untuk naik dan semakin naik pada ketinggian, maka ketinggian anda yang akan membuat mereka memudar .
Tulisan ini dikutip dari “Be an eagle” yang dikirim oleh Sensei Budiman Sutanto.
Bagus sekali maknanya untuk direnungkan oleh para tokoh Shinkyokushinkai agar tidak membiarkan dirinya terjebak dengan urusan urusan yang tidak mengukuhkan martabatnya . Sayang sekali setelah berlatih demikian lama tidak berubah menjadi burung elang malah semakin menyerupai burung gagak .
Rahasia kuno untuk memahiri karate : 1 . tutup mulut. 2. latihan keras. 3. ulangi no.1 dan no.2.
Burung elang tidak banyak bicara; sejak kecil sudah dilatih mandiri dan belajar terbang tinggi serta fokuskan diri bagaimana mencari mangsa . Akhirnya dengan sebuah lengkingan saja, mangsanya penuh ketakutan dan bersiap siap lari untuk mencari perlindungan agar tidak diterkam oleh sang elang .
Sikap demikian tentu membuat orang kagum dan lebih menghargai apabila dibandingkan dengan sekelompok burung gagak yang ribut suaranya hingga memekakkan telinga , tetapi kerjanya hanya menunggu bangkai karena tidak memiliki kemahiran untuk berburu .
Saya sangat berharap seluruh tokoh Shinkyokushinkai khususnya Pelatih yang berada di garda terdepan untuk terus mengasah diri , menjaga diri , menahan diri , agar tidak merendahkan harga diri nya karena nama baik perguruan ada dipundak anda semua .
J. B. Sujoto
Ketua Dewan Guru
President WKO Asia